
SenyumIslam – Membacanya lebih utama dari dzikir lain yang umumnya terikat oleh waktu dan tempat. Disunnahkan membacanya dengan tertib dan tartil, yakni membaca dengan tenang tidak terburu-buru sesuai ilmu tajwid.
Nabi Saw bersabda: ‘Ibadah yang paling utama adalah membaca Al Qur’an”
Seorang ulama’ berkata: Jumlah anak tangga disurga adalah sebanyak jumlah ayat al Quran. Maka kedudukan orang yang membaca seluruhnya adalah pada derajat surga yang tertinggi.
Nabi SAW bersabda dalam hadist qudsi: “Allah taala berfirman: Barangsiapa disukkan dengan menyebut namaKu dan membaca kitabKu hingga ia tidak sempat meminta kepadaKu, maka akan kuberikan kepadanya sebaik-baik yang Kuberikan kepada orang-orang yang meminta.”
Sayidina Ali kw berkata: “Barangsiapa membaca Al Qur’an sambil berdiri dalam shalat, maka tiap huruf yang dibaca mendapat 100 kebaikan. Dan barangsiapa yang membacanya sambil duduk dalam shalat, maka tiap huruf yang dibaca mendapat 50 kebaikan. Dan barangsiapa membacanya diluar shalat sedangkan ia dalam keadaan suci, maka tiap huruf yang dibacanya mendapat 25 kebaikan. Dan barangsiapa membacanya dalam keadaan tidak bersuci, maka tiap huruf yang dibacanya mendapat 10 kebaikan.”
Allah ta’ala berfirman: “Tidaklah Kami sisakan sesuatu pun dalam Al Qur’an.” (An-Na’am: 38)
Allah ta’ala berfirman: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al Qur’an) untuk memperjelas segala sesuatu.” (An-Nahl: 89)
Allah ta’ala berfirman: “Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Al-A’raf: 204)
Sangat dianjurkan bagi manusia mangerjakan shalat malam dan membacanya dalam shalat di waktu malam ayat-ayat yang mudah baginya. Termasuk ibadah yang agung dan keutamaannya besar adalah mempelajarinya dan mengajarkannya. Amalan itu termasuk fardhu kifayah yang sangat dianjurkan. Nabi SAW bersabda: “Yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.”