Lagu Seni Baca Al Quran dan Jenisnya

SenyumIslam – Lagu seni baca Al Quran menjadi nada merdu dan terindah. Itulah mengapa, kaum Muslimin gererasi awal senantiasa membaca dan mengkhatamkannya dalam periode waktu tertentu. Ada yang satu bulan sekali, dua minggu sekali, atau seminggu sekali. Membiasakan diri untuk membacanya. Al Quran yang merupakan kitab suci agama Islam. Sebagai penyempurna dari kitab-kitab yang sebelumnya, dan merupakan dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan malaikat Jibril sebagai perantaranya. Membacanya adalah tahap awal dan minimal dalam membangun interaksi dengan kitab tersebut.

Bacaan ayat suci Al Quran pada dasarnya bukan hanya sekedar deretan huruf-huruf Arab yang disatukan. Namun sebagai kalam Illahi atau perkataan langsung Allah Swt yang dikumpulkan mushaf per mushaf sehingga menjadi satu kitab. Al Quran adalah cahaya yang akan memandu manusia untuk menemukan jalan kebenaran di tengah kegelapan. Siapa pun yang menjadikan Al Quran sebagai panduan hidup, tidak ada yang akan ia dapatkan selain kemuliaan yang sejati. (Al-Anbiyâ: 10).

Pada perkembangan selanjutnya, aktivitas membaca Al Quran bukan lagi sekadar membaca untuk sekadar ibadah, tetapi juga mulai memperhatikan aspek keindahan dari bacaan tersebut. Hal ini ditandai dengan munculnya beragam lagu, lagam atau gaya membaca. Akhirnya, seni membaca tumbuh dan berkembang sehingga menjadi kesenian yang digemari umat Islam di seluruh dunia.

Seni baca Al Quran ialah bacaan yang bertajwid diperindah oleh irama dan lagu. Di dalam melagukan atau taghonni dalam membaca Al Qur’an akan lebih indah bila diwarnai dengan macam-macam lagu. Untuk melagukannya, para ahli qurro di Indonesia membagi lagu atas 7 macam bagian, antara lain sebagai berikut:

  1. Bayati
  2. Shoba
  3. Hijaz
  4. Nahawand
  5. Rost
  6. Jiharkah
  7. Sikah

Dari 7 macam lagu di atas masih dibagi dalam beberapa cabang. Macam-macam lagu dan cabangnya, antara lain:

1. Bayati

  • Qoror
  • Nawa
  • Jawab
  • Jawabul jawab
  • Nuzul (turun) – shu’ud (naik)

2. Shoba

  • Dasar
  • Ajami/Ala Ajam Quflah Bustanjar/Qofiyah

3. Hijaz

  • Dasar
  • Kard
  • Kurd
  • Kard-Kurd
  • Variasi

4. Nahawand

  • Dasar
  • Jawab
  • Nakriz
  • Usysyaq

5. Rost

  • Dasar
  • Nawa/Rost ala Nawa

6. Jiharkah

  • Nawa
  • Jawab

7. Sikah

  • Dasar
  • Iraqi
  • Turki
  • Ramal (fales)

Dalam MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an) ada beberapa materi penilaian, antara lain:

1. Materi penilaian bidang tajwid, terdiri dari :

  • a. Makharijul huruf
  • b. Shifatul huruf
  • c. Ahkamul huruf
  • d. Ahkamul mad wal qoshr

2. Materi penilaian bidang fashohah dan adab, terdiri dari :

  • a. Al Waqf wal ibtida
  • b. Muroatul kalimat wal harokat
  • c. Muroatul kalimat wal ayat
  • d. Adzabut tilawah

3. Materi penilaian bidang irama dan suara, terdiri dari :

  • a. Suara
  • b. Irama dan variasi
  • c. Keutuhan dan tempo lagu
  • d. Pengaturan nafas

Kesalahan dalam bidang suara dan irama

1. Kesalahan dalam suara terdiri dari :

  • a. Suara kasar
  • b. Suara pecah
  • c. Suara parau
  • d. Suara lemah

2. Kesalahan dalam irama terdiri dari :

  • a. Lagu yang tidak utuh
  • b. Tempo lagu yang terlalu cepat atau terlalu lambat
  • c. Irama dan variasi yang tidak indah
  • d. Pengaturan nafas yang tidak terkendali

Di Nusantara, terdapat beberapa pembaca Al Quran terkenal, misalnya KH Bashori Alwi-Singosari Malang dan sebagainya. Selain sebagai salah satu pendiri jamiyatul qurro wal hufadz, beliau juga mendirikan pesantren khusus mempelajari seni dan ilmu Al Quran dan diberi nama PIQ (Pesantren Ilmu Quran). Di PIQ inilah, banyak generasi Al Quran tumbuh dan berkembang dengan cepat serta paling favorit dibidangnya.

You May Also Like

About the Author: admin