
SenyumIslam – Al Qur’an terjemahan pertama dibuat oleh seorang sahabat Nabi SAW yang bernama Salman Alfarisi. Adalah seorang sahabat yang lahir di kota Ishafan, di sebuah desa bernama Jayyan di Persia. Ayahnya dulu merupakan orang paling kaya di desa. Salman muda tidak bernasib baik, dia harus menghabiskan siang dan malam dikurung oleh ayahnya karena sangat khawatir kehilangan putranya.
Suatu ketika, dia pergi dan bertemu dengan orang-orang kristiani. Salman jatuh cinta pada agama Kristen dan berkeinginan untuk meninggalkan agama yang dianutnya. Tidak mudah untuk keluar dari penjara ayahnya, namun ia selalu berhasil berhubungan dengan orang Kristen dan berhasil kabur. Ketika itulah Salman Alfarisi resmi menjadi penganut kristiani.
Salman kemudian hidup sebagai pendamping pendeta yang sangat taat dan berdedikasi tinggi. Suatu hari, seseorang mengabarkan dirinya tentang keberadaan dan reputasi Nabi Muhammad SAW yang terkenal sangat menjunjung tinggi kejujuran. Kemudian Salman berniat untuk menemui Nabi SAW. Dia mendatangi sekelompok orang Arab dari Ammuriyah untuk ikut dalam perjalanan mereka ke Arab. Bukannya sampai di Arab, Salman malah dijual ke orang Yahudi di tengah perjalanan.
Selama menjadi budak tidak melunturkan niatan Salman untuk bertemu dengan Nabi SAW. Dia selalu mencari informasi tentang keberadaan Nabi. Hingga suatu hari ia mendapat kabar jika Nabi SAW akan datang ke Quba dan mengundang orang-orang sekitar. Salman jelas tidak ingin kelewatan momen tersebut. Benar saja, di hari itu Salman menemui beliau dan berkata, “Saya mendengar Anda adalah seseorang yang sangat bijak dan Anda ditemani oleh orang-orang asing yang berkebutuhan. Terimalah kurma ini sebagai sedekah. Anda lebih membutuhkannya daripada orang lain.”
Nabi SAW menerima sedekah dari Salman dan memberikannya kepada para sahabat dan pengikutnya. Nabi tidak memakan kurma tersebut sedikitpun. Melihat hal tersebut, Salman kembali menemui Nabi SAW dan berkata, “Saya memperhatikan Anda tidak memakan kurma pemberian saya. Ini ada sedikit sedekah lagi.” Tapi kali ini Nabi SAW juga ikut memakan kurma tersebut.
Kebesaran dan kejujuran Nabi Muhammad SAW membimbing Salman percaya dan juga menerima Islam. Nabi SAW membebaskan Salman dari perbudakan dengan harga cukup tinggi. Mulai sejak itu, ketika ditanya mengenai identitas diri, Salman akan menjawab: Saya Salman, penganut Islam dan anak dari Adam.
Sebagai orang Islam, dikenal sebagai seseorang yang sangat gagah berani dan penting dalam perjuangan Islam. Dia juga terkenal sebagai seorang inovator dalam strategi militer. Salman adalah orang yang mengusulkan penggalian parit di sekitar Madinah ketika berjibaku dengan pasukan Quraish. Selain cerdas dalam berperang, juga berwawasan luas. Sebagai orang yang berpendidikan, Salman digambarkan sebagai orang yang penuh akan pengetahuan dan pertimbangan, bahkan laut pun tidak sanggup menyapu ilmunya.
Salman kemudian membuat Al Qur’an terjemahan yang diterjemahkan ke bahasa Persia dan menjadi orang pertama yang melakukannya. Petualangan hidup Salman semata-mata karena dia berfilosofi, dia mencari kebenaran. Hingga akhir hidupnya, ia menemukan kebenaran di jalan Islam.